Kehilangan Sejarah Hijriyah di Madrasah

Gambar: Nuhi Alfaruq


1442 tahun lalu sebuah sejarah perjalanan Islam dari Mekkah ke Madinah, hijrahnya Rasullulah saw. Yang kemudian dijadikannya permulaan penanggalan Islam di seluruh dunia. Namun kini hijriyah hanya sebagai ajang seremonial mengucapkan kata-kata mutiara tahunan. Bahkah seringkali terlewatkan karena terlena dengan hiruk pikuk dunia.

Saat ini tidak sedikit lembaga pendidikan islam yang sudah mulai lepas dari penanggalan hijriyah selain untuk menentukan hari raya Islam. Lembaga pendidikan pesantren yang masih mempertahankan penanggalan hijriyah sebagai penanggalan akademik di pesantren. Namun ada pula yang sudah menggunakan penanggalan nasional. Di madrasah saja, saat ini siswanya banyak yang tidak hafal dengan bulan-bulan hijriyah.

Kecintaan terhadap nilai-nilai budaya ke-Islam-an kini sudah mulai memudar disebabkan pewarisan budaya yang tidak berkelanjutan. Seringkali sejarah kebudayaan Islam hanya sekedar ilmu pengetahuan yang belum sampai pada pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari.

Kalender hijriyah telah hilang dari dunia pendidikan Islam di madrasah. Tidak sedikit warga madrasah yang tidak hafal penanggalan hijriyah ini. Padahal hijriyah ini sebagai pengingat ibadah kita. Sebagai penentu kapan memulai puasa ramadhan, puasa sunnah, maupun ibadah-ibadah yang lainnya. Walaupun terlihat sederhana, dengan mengingat hijriyah berarti mengingat sejarah islam. Dengan mengingat sejarah, maka tidak akan kehilangan jati diri sebagai seorang muslim. Tahu dari mana kita berasal, dan akan kemana kita melangkah. Melalui jalan islam yang telah dipilih.

Semoga dengan berlalunya tahun 1441 hijriyah, hilanglah semua keburukan diri kita dan hadirlah ampunan Allah. Sambut tahun baru 1442 hijriyah dengan menyebar kebaikan bagi sesama. Karena sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat bagi orang yang lain.

Salam,

Mr. Desbud

Related Posts

Post a Comment

Lagi Trending