Metode Pembayaran Dalam Transaksi E-Commerce

E-Commerce


Assalamu'alaykum sahabat DESBUD.ID. Semoga Allah senantiasa Karuniakan Rizky yang melimpah dan barokah kapada sahabat dan keluarga. Terdapat buku referensi yang dapat sahabat baca untuk mengimplementasikan e-commerce dalam bisnis di dunia maya. Terkait dengan tansaksi online bagi pelanggan saat bisnis di dunia maya, menurut Lowry dkk, 2006 menyatakan terdapat beberapa motivasi bagi pebisnis untuk memfasilitas pembayaran online bagi pelanggannya.

  1. Meningkatkan efesiensi cash flow
  2. Transaksi yang erjamin
  3. Biaya operasional yang lebih hemat
  4. Meningkatkan proteksi informasi sensitif

Sementara itu, bentuk pembayaran pada toko online menggunakan media internet, tata cara pembayaran (transaksi) dapat dibagi menjadi lima mekanisme utama yaitu:

  • Transaksi model ATM. Transaksi ini hanya melibatkan toko online dan pemegang account yang akan melakukan pembayaran dari account masing-masing.
  • Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung pada kasir toko online (Cash Money).
  • Pembayaran dengan perantaran pihak ketiga, umumnya proses pembayaran yang menyangkut debit, kredit maupun cek masuk dalam kategori ini. Ada beberapa metode pembayaran yang dapat digunakan, yaitu: 1) Sistem pembayaran kartu kredit online; 2) Sistem pembayaran check online

Micropayment, transaksi ini penting dikembangkan karena sangat diperlukan pembayaran receh yang kecil tanpa overhead transaksi yang tinggi pada toko online.

Anonymous digital cash, uang elektronik yang di enkripsi, didahului oleh David Chaum dengan Digicash-nya (http://www.digicash.com). Uang elektronik menjamin privacy dari user cash tetap terjamin sama seperti uang kertas maupun coin yang kita kenal.

Sistem keamanan Transaksi E-Commerce

Sistem keamanan e-commerce adalah sistem yang berfungsi untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam proses transaksi pada e-commerce. Sistem keamanan pada sistem e-commerce umumnya mengamankan sistem e-commerce dengan bantuan dari protokol keamanan eksternal yang harus di-install ke dalam web server sehingga membuat keamanan dari sistem e-commerce tersebut sangat bergantung dari protokol keamanannya.

Penggunaan e-commerce untuk melakukan transaksi dalam berbagai hal membuat terjadinya penyalahgunaan. Menjamurnya penyalahgunaan e-commerce untuk melakukan suatu penipuan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab menjadi sesuatu hal yang harus diperhatikan. 

Hal ini menyangkut bisnis e-commerce di Indonesia yang sangat pesat perkembangannya sehingga keamanan transaksinya harus diperhatikan. Keamanan transaksi e-commerce di Indonesia menjadi isu  yang menarik untuk dikaji. Beberapa isu tidak amannya transaksi e-commerce di Indonesia antara lain sebagai berikut (Anita, 2019):

Penipuan

Penipuan yang dilakuakn oleh oknum yang tidak bertanggung jawab biasanya terjadi karena tidak adanya kehati-hatian oleh konsumen. Konsumen percaya begitu saja, tanpa melakukan banyak pertanyaan tentang bagaimana kriteria barang yang akan diterima. Di Indonesia, baik penjual maupun pembeli penah terjerat kasus penipuan dalam transaksi e-commerce.

Kasus penipuan yang dilakukan oleh konsumen biasanya dalam hal pembayaran barang. Hal ini biasanya terjadi pribadi dimana konsumen hanya mentransfer setengah dari harga barang dan akan membayar kekurangannya ketika barang telah diterima. Ternyata, ketika barang telah diterima konsumen tidak menyelesaikan pembayaran dan biasanya langsung memblokir penjual baik nomor handphone maupun media sosial seperti facebook, Instagram, tweeter dan lain-lain.

Kasus penipuan yang dilakukan penjual antara lain mengenai pengiriman barang. Kasus yang biasa terjadi adalah ketika konsumen telah melakukan pembayaran tetapi penjual tidak mengirimkan barang kepada konsumen.

Ketidaksesuaian Barang

Isu ketidaksesuaian gambar barang yang ditawarkan penjual dengan barang aslinya adalah salah satu hal yang sangat sering dikeluhkan oleh konsumen online shop. Pasalnya barang yag inginkan tidak sesuai dengan ekspektasi. Namun, tidak semua barang yang dibeli secara online tidak sesuai dengan gambar yang dipost penjual. Ada juga konsumen yang puas dengan barang yang dibeli secara online.

Perbedaan gambar barang yang dipost oleh penjual dengan barang aslinya bisa jadi dikarenakan gambar tersebut telah diedit sedemian rupa sehingga tampak bagus sekali. Namun, konsumen yang membeli barang yang tidak sesuai dengan gambar yang dipost penjual karena budget yang dimiliki. Hal ini harus diperhatikan bahwa harga akan sesuai dengan kualitas barang. Barang yang murah akan berbeda kualitasnya dengan barang yang memiliki harga yang mahal.

Maka konsumen jangan mengeluh ketika barang yang dibeli dengan harga yang murah tapi kualitasnya tidak sebagus yang digambar. Karena gambar terkadang suka menipu. Dengan demikian, penjual juga harus menguploud gambar yang sesuai dengan aslinya.


Related Posts

Post a Comment

Lagi Trending