Pemahamaman Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Kurikulum Merdeka



Assalamu'alaykum sahabat DESBUD.ID yang Rahmati Allah SWT. Puji syukur atas Karunia-Nya sehingga kita masih dapat menjalankan aktivitas hari ini dengan penuh bahagia. Sebagai Pembelajar, kita harus senantiasa untuk meng-upgrade ilmu pengetahuan kita. 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa manusia pada perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Tingginya mobilitas orang, barang, jasa, dan informasi antar-ruang merupakan akibat dari perubahan besar dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Guna menyikapi dinamika tersebut, manusia harus senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas dirinya agar sejalan dengan perubahan-perubahan tersebut sehingga manusia mampu untuk bertahan hidup serta memenuhi berbagai kebutuhan dasarnya sesuai dengan konteks zaman yang sedang terjadi. 

Berbagai perkembangan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat tersebut telah memengaruhi berbagai aspek, salah satunya adalah aspek ekonomi. Banyak kegiatan masyarakat yang telah berubah dan bertransformasi sedemikian rupa mengikuti perkembangan zaman. Beberapa perubahan dan transformasi tersebut ditunjukkan melalui adanya kemudahan dalam mengakses informasi, kemudahan dalam melakukan pembayaran, kecepatan mobilitas barang dan jasa, dan semakin banyaknya bentuk usaha kerakyatan yang berbasis digital. Hal tersebut memberikan dampak pada berubahnya model pembelajaran mengenai ilmu ekonomi, khususnya yang diberikan di tingkat menengah atas. 

Perubahan belum tentu menjadikan sesuatu lebih baik, tetapi tanpa perubahan tidak akan ada kemajuan tidak akan ada pembaharuan (Kasali, 2014:27). Termasuk sikap konsumtif masyarakat Indonesia yang dikomentari oleh Euromonitor (2006) dengan istilah “borrow money now, thing about paying later”. Meskipun di satu sisi konsumsi ini menyumbang pertumbuhan ekonomi sebanyak 70%, namun ini akan menghambat penumpukan modal serta memicu tindakan-tindakan korupsi, kolusi, nepotisme, dan kriminalitas. Perubahan paradigma yang diikuti dengan perubahan perilaku dalam menjalankan tindakan ekonomi seseorang menjadi efisien dan bertanggung jawab sebagai tujuan utama mempelajari mata pelajaran ekonomi pada pendidikan menengah. Pembelajaran ekonomi juga harus mampu mengatasi masalah-masalah sosial kontemporer pada masyarakat seperti rendahnya etos kerja dan menurunnya jiwa kewirausahaan. 

Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu yang fokus pada pembahasan mengenai berbagai upaya manusia dalam rangka mempertahankan hidupnya. Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang mempunyai materi yang sangat kompleks dan mempunyai relevansi tinggi dalam kehidupan sehari-hari (Amir, 2016). Dalam konteks pembelajaran, masyarakat perlu dibekali dengan pendidikan ekonomi yang mendunia namun tetap berpijak pada kearifan lokal. Pendidikan ekonomi yang berkearifan lokal menjadi mutlak dilakukan agar masyarakat memiliki berbagai kompetensi yang dibutuhkan guna menyikapi berbagai fenomena dan tantangan perekonomian baik di lingkungan kecil seperti keluarga hingga di lingkungan besar seperti masyarakat internasional. 

Dalam konteks pembelajaran di sekolah, pendidikan ekonomi perlu dibangun dengan paradigma bahwa dunia dapat berubah dengan cepat mengikuti perkembangan zaman. Oleh sebab itu, paradigma pembelajaran ekonomi perlu diarahkan pada upaya: 

  1. mendorong peserta didik untuk mencari tahu dari berbagai sumber yang tersedia, bukan sekedar diberi tahu; 
  2. mendorong peserta didik untuk mampu merumuskan masalah dengan melatih kemampuan bertanya, bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab melalui bantuan mesin (komputer, ponsel pintar) yang dapat menyajikan dan memproses data secara cepat; 
  3. memotivasi peserta didik dan melatih berpikir analitis (pengambilan keputusan) bukan berpikir mekanis (rutin) yang dapat dilakukan oleh mesin yang terprogram; dan 
  4. menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah sehingga dapat mengomunikasikan informasi yang dihasilkan baik cara perolehan dan kegunaan informasi tersebut. 

Dengan mempelajari ilmu ekonomi, diharapkan peserta didik memiliki karakter yang mandiri dan bernalar kritis sesuai dengan nilai-nilai yang tertuang dalam profil pelajar Pancasila. Mandiri berarti mampu mengaplikasikan konsep ilmu ekonomi dalam konteks bertanggung jawab dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya melalui pemanfaatan sumber daya yang ada. Sedangkan bernalar kritis berarti mampu berpikir secara kritis terhadap isu atau masalah yang sedang terjadi serta mampu memberikan solusi atas isu atau permasalahan tersebut berdasarkan keterampilan literasi keuangan (financial literacy) yang diperoleh melalui proses inquiry dan pemahaman konsep dalam ruang lingkup pembelajaran yang dilaksanakan. 

Selain itu perlu bagi sahabat untuk memahami karakteristik dan tujuan mata pelajaran ekonomi itu sendiri. Agar pemahaman terhadap mata pelajaran yang komprehensif ini lebih mantap. Sahabat dapat membaca artikel karakteristik dan tujuan mata pelajaran ekonomi disini.


sumber: kemdikbud.go.id

Related Posts

Post a Comment

Lagi Trending