Aplikasi Fungsi Linear: Elastisitas Harga



Assalamu'alaykum sahabat DESBUD.ID yang Rahmati Allah SWT. Puji syukur atas Karunia-Nya sehingga kita masih dapat menjalankan aktivitas hari ini dengan penuh bahagia.

Elastisitas harga adalah konsep ekonomi yang mengukur sejauh mana perubahan harga suatu produk akan mempengaruhi jumlah permintaan atau penawaran produk tersebut. Konsep ini penting bagi produsen dan konsumen dalam memahami bagaimana perubahan harga dapat mempengaruhi keputusan pembelian atau produksi.

Dalam aplikasi fungsi linear, elastisitas harga dapat dihitung dengan menggunakan persamaan elastisitas harga:

E = (% perubahan dalam jumlah permintaan / % perubahan dalam harga)

Dalam fungsi linear, elastisitas harga dapat dihitung dengan menggunakan slope (b) dan koefisien harga (P) sebagai berikut:

E = (b x P) / Q

dengan:

- b adalah slope fungsi linear yang menggambarkan hubungan antara harga dan jumlah permintaan atau penawaran.
- P adalah harga produk.
- Q adalah jumlah permintaan atau penawaran produk pada harga tertentu.

Jika elastisitas harga lebih besar dari satu, artinya permintaan atau penawaran produk sangat responsif terhadap perubahan harga. Sementara jika elastisitas harga kurang dari satu, artinya permintaan atau penawaran produk kurang responsif terhadap perubahan harga.

Misalnya, terdapat suatu produk dengan fungsi permintaan sebagai berikut:

Q = 100 - 2P

Dalam persamaan tersebut, intercept (a) adalah 100 dan slope (b) adalah -2. Jika harga produk dijual sebesar $20, maka jumlah permintaan produk dapat dihitung dengan mengganti nilai P pada persamaan tersebut:

Q = 100 - 2(20) = 60

Kemudian, elastisitas harga dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

E = (b x P) / Q = (-2 x 20) / 60 = -0,67

Dari hasil perhitungan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa permintaan produk kurang responsif terhadap perubahan harga, karena nilai elastisitas harga (-0,67) kurang dari satu. Oleh karena itu, penurunan harga dapat menghasilkan peningkatan permintaan, namun tidak signifikan.

Sementara itu Keseimbangan Harga (equilibrium price) adalah harga yang tercapai ketika jumlah permintaan produk sama dengan jumlah penawaran produk pada suatu waktu tertentu. Dalam ekonomi, keseimbangan harga adalah titik di mana pasar bekerja secara efisien, dengan harga yang paling menguntungkan bagi produsen dan konsumen.

Dalam fungsi linear, keseimbangan harga dapat dihitung dengan mencari titik potong (intersection) antara kurva permintaan (demand curve) dan kurva penawaran (supply curve).

Kurva permintaan dinyatakan dalam bentuk persamaan linear sebagai:

Qd = a - bP

Dalam persamaan tersebut, Qd adalah jumlah permintaan produk pada harga P, a adalah intercept kurva permintaan, dan b adalah slope kurva permintaan.

Sementara itu, kurva penawaran dinyatakan dalam bentuk persamaan linear sebagai:

Qs = c + dP

Dalam persamaan tersebut, Qs adalah jumlah penawaran produk pada harga P, c adalah intercept kurva penawaran, dan d adalah slope kurva penawaran.

Keseimbangan harga dapat dihitung dengan mencari titik potong antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yaitu ketika Qd = Qs. Dengan menggabungkan persamaan kurva permintaan dan kurva penawaran, diperoleh persamaan untuk mencari keseimbangan harga sebagai berikut:

a - bP = c + dP
a - c = (b + d)P
P = (a - c) / (b + d)

Dalam persamaan tersebut, P adalah harga keseimbangan atau equilibrium price.

Sebagai contoh, misalkan terdapat sebuah pasar dengan kurva permintaan sebagai berikut:

Qd = 100 - 2P

Dan kurva penawaran sebagai berikut:

Qs = 10 + 3P

Untuk mencari harga keseimbangan, kita bisa menggabungkan kedua persamaan tersebut dan mencari titik potong antara kedua kurva, yaitu ketika Qd = Qs:

100 - 2P = 10 + 3P
90 = 5P
P = 18

Maka harga keseimbangan pada pasar tersebut adalah $18.

Related Posts

Post a Comment

Lagi Trending